Pada awal-awalnya terbentuk Partai Bulan Bintang, sejarah mencatat bahwa Yusril Ihza Mahendra dan Amien Rais adalah 2 orang yang hampir saja terlibat dan berkolaborasi didalam sebuah partai yang bernama PBB. tapi hal tersebut tidak terjadi dikarenakan ada berbagai perbedaan yang tidak bisa di kompromikan, sehingga pada akhirnya Amien Rais membentuk Partai Amanat Nasional.
Lahirnya Partai Bulan Bintang sudah dirancang sejak lama. PBB ini dibuat bersama-sama dengan banyak orang. dalam Forum Ukhuwah yang sudah ada sejak 1989, yang membicarakan kemungkinan-kemungkinan untuk mendirikan partai. pada saat itu Amien Rais belum seterkenal pada saat reformasi di negara ini.
Pada saat rencana pembuatan Partai Bulan Bintang, Amien Rais mengajukan syarat-syarat, beliau meminta agar PBB diganti menjadi Partai Amanat Bangsa. Sedangkan untuk jabatan ketua umum partai, sejak awal Yusril dan kawan-kawan sudah merelakan kedudukan itu untuk Amien Rais, jika beliau berminat. Lalu Amien Rais meminta sejumlah nama yg diinginkan dimasukkan ke dalam pengurus partai, serta meminta agar deklarasi tanggal 26 Juli 1998 itu diundur.
Amien mengajukan syarat-syarat itu kepada Anwar Harjono, akan tetapi Anwar Harjono tidak bisa memutuskan hal itu, karena yang bisa membuat keputusan hanya dalam rapat. Dan pada kenyataannya didalam rapat ketika Anwar Harjono menyampaikan keinginan Amien Rais, peserta rapat sangat berat untuk menerima pergantian nama PBB menjadi Partai Amanat Bangsa.
Yusril saat itu memberikan usul untuk mencari jalan tengah, Yusril mengusulkan agar nama partai tetap Partai Bulan Bintang tapi dibawahnya diberi tulisan: Pengemban Amanah Bangsa. Usul ini disetujui oleh beberapa peserta rapat. dan hasil dari keputusan rapat kemudian disampaikan oleh Fuad Bawazier kepada Amien Rais di Yogya, akan tetapi Amien Rais tidak menerima usul kompromi itu.
"Yang saya usulkan itu sudah merupakan kompromi. Kompromi itu seharusnya ada take and give. Ibarat orang mau mendirikan rumah dan sudah siap, tinggal ditempati, lantas datang orang baru yang meminta rumah ini diganti, untuk dibongkar. Itu kan menambah berat. Bagi kami, soal ketua umum itu tidak masalah jika dipegang Amien Rais. Tetapi kami tidak bisa mengundurkan deklarasi setelah 26 Juli 1998." Jelas Yusril
Pada saat itu Amien Rais mengatakan dengan penamaan PBB itu terlalu sempit, Yusril mengatakan "Kami saling menghargai pendapat masing-masing, walaupun pendirian itu berbeda-beda. Walaupun secara pribadi saya tidak setuju dengan pendapat itu, tetapi saya menghargai pendapat orang. Saya kira, itulah demokrasi, di mana ada saling hormat-menghormati pendapat masing-masing. Hanya saja saya masih tetap menjunjung tinggi politik itu dengan etika Islam yang universal. Kami tidak bermaksud merendahkan orang lain."
"Perbedaan yang sekarang ada itu hanya pada persoalan taktik dan strategi saja. Kami tetap saling hormat menghormati. Tidak saling merendahkan. Jadi, tidak seharusnya ada pernyataan: kesempitan, zombie politik. Saya kira, dari segi akhlak, pernyataan itu tidak baik. Apalagi ketika diajak tidak bersedia, setelah kami sudah siap, lantas datang minta diubah. Itu sikap yang tidak moderat." Tambah Yusril Ihza Mahendra pada saat itu.
Pada saat Amien Rais merencanakan membuat Partai Amanat Nasional , Pernyataan Amien Rais di media saat itu membuat Yusril terkejut karena Amien Rais mengatakan mengajak Amien Azis, Dawam Rahardjo, dan Yusril.
"Saya agak tercengang dengan pernyataan itu, karena saya merasa tidak pernah diajak ngomong soal ini. Tetapi saya menahan diri. Baru kemudian ada pernyataannya yang menyebutkan sudah tidak bermitra lagi dengan Yusril. Ini menjadi pertanyaan: kalau disebut tidak bermitra lagi, berarti pernah bermitra, padahal bicara saja tidak pernah. Karena itulah saya membantah berita pers pada Sabtu yang lalu, dan saya katakan bahwa yang dikatakan Amien Rais itu tidak benar." Bantah Yusril saat itu
Lahirnya Partai Bulan Bintang sudah dirancang sejak lama. PBB ini dibuat bersama-sama dengan banyak orang. dalam Forum Ukhuwah yang sudah ada sejak 1989, yang membicarakan kemungkinan-kemungkinan untuk mendirikan partai. pada saat itu Amien Rais belum seterkenal pada saat reformasi di negara ini.
Pada saat rencana pembuatan Partai Bulan Bintang, Amien Rais mengajukan syarat-syarat, beliau meminta agar PBB diganti menjadi Partai Amanat Bangsa. Sedangkan untuk jabatan ketua umum partai, sejak awal Yusril dan kawan-kawan sudah merelakan kedudukan itu untuk Amien Rais, jika beliau berminat. Lalu Amien Rais meminta sejumlah nama yg diinginkan dimasukkan ke dalam pengurus partai, serta meminta agar deklarasi tanggal 26 Juli 1998 itu diundur.
Amien mengajukan syarat-syarat itu kepada Anwar Harjono, akan tetapi Anwar Harjono tidak bisa memutuskan hal itu, karena yang bisa membuat keputusan hanya dalam rapat. Dan pada kenyataannya didalam rapat ketika Anwar Harjono menyampaikan keinginan Amien Rais, peserta rapat sangat berat untuk menerima pergantian nama PBB menjadi Partai Amanat Bangsa.
Yusril saat itu memberikan usul untuk mencari jalan tengah, Yusril mengusulkan agar nama partai tetap Partai Bulan Bintang tapi dibawahnya diberi tulisan: Pengemban Amanah Bangsa. Usul ini disetujui oleh beberapa peserta rapat. dan hasil dari keputusan rapat kemudian disampaikan oleh Fuad Bawazier kepada Amien Rais di Yogya, akan tetapi Amien Rais tidak menerima usul kompromi itu.
"Yang saya usulkan itu sudah merupakan kompromi. Kompromi itu seharusnya ada take and give. Ibarat orang mau mendirikan rumah dan sudah siap, tinggal ditempati, lantas datang orang baru yang meminta rumah ini diganti, untuk dibongkar. Itu kan menambah berat. Bagi kami, soal ketua umum itu tidak masalah jika dipegang Amien Rais. Tetapi kami tidak bisa mengundurkan deklarasi setelah 26 Juli 1998." Jelas Yusril
Pada saat itu Amien Rais mengatakan dengan penamaan PBB itu terlalu sempit, Yusril mengatakan "Kami saling menghargai pendapat masing-masing, walaupun pendirian itu berbeda-beda. Walaupun secara pribadi saya tidak setuju dengan pendapat itu, tetapi saya menghargai pendapat orang. Saya kira, itulah demokrasi, di mana ada saling hormat-menghormati pendapat masing-masing. Hanya saja saya masih tetap menjunjung tinggi politik itu dengan etika Islam yang universal. Kami tidak bermaksud merendahkan orang lain."
"Perbedaan yang sekarang ada itu hanya pada persoalan taktik dan strategi saja. Kami tetap saling hormat menghormati. Tidak saling merendahkan. Jadi, tidak seharusnya ada pernyataan: kesempitan, zombie politik. Saya kira, dari segi akhlak, pernyataan itu tidak baik. Apalagi ketika diajak tidak bersedia, setelah kami sudah siap, lantas datang minta diubah. Itu sikap yang tidak moderat." Tambah Yusril Ihza Mahendra pada saat itu.
Pada saat Amien Rais merencanakan membuat Partai Amanat Nasional , Pernyataan Amien Rais di media saat itu membuat Yusril terkejut karena Amien Rais mengatakan mengajak Amien Azis, Dawam Rahardjo, dan Yusril.
"Saya agak tercengang dengan pernyataan itu, karena saya merasa tidak pernah diajak ngomong soal ini. Tetapi saya menahan diri. Baru kemudian ada pernyataannya yang menyebutkan sudah tidak bermitra lagi dengan Yusril. Ini menjadi pertanyaan: kalau disebut tidak bermitra lagi, berarti pernah bermitra, padahal bicara saja tidak pernah. Karena itulah saya membantah berita pers pada Sabtu yang lalu, dan saya katakan bahwa yang dikatakan Amien Rais itu tidak benar." Bantah Yusril saat itu
0 comments