Saturday, September 21, 2013

Pidato Yusril: kalau tidak Punya keberanian, Kita akan dikerjain sama negara lain!



Assalamualaikum wr.wb

Saudara-saudara hadirin hadirat keluarga besar Bulan bintang, para tamu undangan, hadirin hadirat yang saya muliakan, hari ini kita bersyukur ke hadirat Allah SWT, kita berkumpul bersama-sama,dalam rangka pemberian pembekalan sekaligus juga konsolidasi dan orientasi bagi seluruh caleg Partai Bulan Bintang Propinsi sulawesi selatan. kesempatan ini kita pergunakan juga untuk bersilaturahim satu dengan yang lain dan kita saling kenal mengenal dan dari itu pulalah kita berharap kita dapat menyusun sebuah kekuatan dalam menghadapi pemilu tahun 2014 yang akan datang ini. 

Kita ikut didalam Partai bukan sekedar ikut-ikutan saja, kita ikut didalam partai ini karena kita memahami kita mempunyai satu filosofi, mempunyai ideologi mempunyai keyakinan dan juga kita mempunyai cita-cita yang kita perjuangkan bersama.

Mendirikan partai itu haruslah dengan menimbang-nimbang suatu keadaan, apakah perlu atau tidak perlu partai didirikan. kita menjawab dalam situasi kita kembali ke demokrasi tahun 1998 diera reformasi, partai kita perlukan karena partai itulah merupakan wadah untuk menyatukan orang-orang yang sealiran, sefaham dan secita-cita untuk kemudian terlibat dalam proses-proses pengambilan keputusan dan proses-proses merumuskan suatu kebijakan dan pelaksanaannya ditengah-tengah masyarakat.

Setelah lebih 30 tahun dibawah pemerintahan semi militer akhirnya tahun 1998 kita kembali ke era baru yang kita sebut era reformasi yang intinya adalah demokratisasi, pengakuan terhadap HAM dan seterusnya, dalam demokrasi itu asumsinya masyarakat itu beragam, berbeda-beda, dan karena itu perlu ada satu wadah untuk menyalurkan aspirasi ditengah perbedaan-perbedaan itu. makanya pilihannya adalah kalau kita tidak demokrasi yah kita menganut sistem diktator. tapi demokrasi itu melelahkan... memakan banyak waktu bertele-tele, makan banyak biaya. tapi celakanya lagi, sampai dengan perkembangan kemampuan pemikiran manusia sampai sekarang ini kita belum menemukan sistem yang lebih baik daripada demokrasi itu. walaupun demokrasi itu penuh kekurangan dan kelemahan didalamnya, tapi dibandingkan dengan kediktatoran, Demokrasi yang penuh kelemahan itu masih tetap lebih baik dibandingkan dengan sistem kediktatoran tadi.

kita ingat zaman yang lampau, tahun 45 sampai tahun 1960. partai-partai banyak pada waktu itu, pemerintahan tidak stabil dan orang kecewa dengan keadaan seperti itu, sehingga presiden soekarno pernah mengemukakan suatu persepsi pada tanggal 21 januari 1957 yang disebut dengan persepsi presiden. presiden soekarno pada waktu itu menyampaikan pidato diistana merdeka dan menyerukan kepada semua pemimpin-pemimpin partai agar berkumpul di jakarta dan mengucapkan satu deklarasi untuk mengumpulkan partai-partai politik. 

Hanya 2 hari dari sesudah itu ada tanggapan dari muhammad natsir. Mohammad natsir mengatakan kalau kita memilih demokrasi maka tidak ada cara lain kecuali kita harus mengakui keberadaan partai-partai. kalau presiden soekarno ingin menguburkan partai-partai maka demokrasi pun akan ikut masuk kedalam liang kubur itu. dan yang berdiri tegak diatas kubur itu adalah batu nisan kediktatoran!

Keadaan sekarangpun sebenarnya mirip-mirip juga tahun 57 itu, banyak kekecewaan orang terhadap partai, tapi kita tidak punya pilihan.. yah partai harus karena kita menganut demokrasi. sekarang partai itu sudah mengalami proses seleksi secara alamiah.
Dahulu partai banyak sekali, makin tahun makin sedikit. Dan sekarang partai yang akan ikut dalam pemilu ini tinggal 12 Partai ditingkat nasional dan 3 partai di tingkat lokal di aceh. dengan makin mengecilnya jumlah partai-partai ini, ada satu hal yang pelu kita pikirkan dengan seksama mengenai sistem penyelenggaraan negara kita kedepan. 

Mengapa saya mengajak kita berfikir itu? karena maksud kita mendirikan partai ini, ikut terlibat dalam partai ini, adalah untuk mengurusi, untuk membenahi bangsa  dan negara ini. karena itu sepanjang sejarah, Partai Bulan Bintang walaupun kecil Insya Allah suatu ketika akan besar nanti. 

Tapi partai bulan bintang ini tidak pernah mengajukan satu konsepsi, pemikiran, tindakan yang dapat dikatakan ngawur! seperti yang terjadi pada politisi-politisi lain. kita lurus jelas, arah kita tegas dan kita memang tidak terombang-ambing ke kiri dan ke kanan. itu sebenarnya karena kita mengikuti tradisi politik masyumi dahulu. yang orangnya itu lurus, tegas sehingga banyak orang mengatakan, orang-orang Masyumi atau bahkan saya atau saudara kaban dan yang lain sering diolok-olok. orang mengatakan anda ini bukan politikus!. hal yang sama sebenarnya pernah dikatakan oleh seorang sastrawan yang menulis biografi muhammad Natsir yaitu saudara Ayub Rosidi. ketika mewawancarai pak Natsir dalam rangka penulisan biografi beliau maka saya ada disitu, saudara ayub rosidi mengatakan bahwa pak natsir itu bukan politikus, lalu syafrudin prawiranegara disitu pak natsir mengatakan, saudara syaf.. pak Ayub Rosidi ini mengatakan kita berdua ini bukan politikus... lalu jawab syafruddin, kalau politikus itu diartikan orang yang bisa mengatakan hitam adalah putih atau putih itu adalah hitam maka sampai kapanpun kita berdua ini tidak akan pernah menjadi politikus!.  

Memang kita berpolitik ada suatu landasan falsafah ideologi dan kemudian kita berpolitik juga atas suatu pandangan akademik, Syekh Najib Alatas mengatakan seorang politisi haruslah mempunyai minat intelektual yang besar. tanpa itu politik akan menjadi tanpa arah dan sekedar menjadi mainan perebutan kekuasaan belaka. karena itu kita punya konsepsi pemikiran gagasan untuk memecahkan persoalan-persoalan besar yang dihadapi oleh bangsa ini. kekalutan-kekalutan yang terjadi pada bangsa kita, ketidaktertiban penyelenggara administrasi negara, inefisiensi penggunaan sumber-sumber keuangan negara, ketidaktepatan kebijakan, kemudian juga implementasi kebijakan yang tidak mempunyai kualitas dan mutu sama sekali. penyimpangan, korupsi, penggerogotan uang negara terjadi dimana-mana, akankah kita biarkan semua itu terjadi pada bangsa ini? 

Ini sebuah bangsa yang besar, dengan sumber daya alam yang luar biasa besarnya! tapi negara ini seperti tidak maju-maju dibandingkan dengan negara-Negara tetangga. jangan dibandingkan dengan negara eropa, Amerika atau Australia, mengapa?? apa yang salah pada bangsa ini? kalau kita baca Quran tepat dikatakan fabiayyi ala i rabbikuma tukadziban,  Maka nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang hendak kalian dustakan? semua sudah diberikan kepada bangsa kita, tapi mengapa tidak kunjung maju-maju juga?? 

Saya berpendapat, pada tingkat negara itu kita harus membangun sebuah sistem penyelenggaraan negara dan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif. memang kualitas individu, iman, integritas, moral pribadi sangatlah penting, karena kedua-duanya itu kan saling pengaruh mempengaruhi. ada sistem yang kuat orangnya akhlakul karimah, negara itu menjadi sangat ideal. tapi kalau kita harus memilih salah satu manakah yang harus kita kedepankan? maka saya berpendapat pada level negara yang harus di kedepankan itu adalah membangun dan menegakkan sistem bernegara. Moral individu itu sebenarnya tanggung jawab orangtua, pendidik, ulama, supaya orang menjadi berahlak baik. tapi tugas negara membangun sistem yang benar, kuat agar seluruh proses penyelenggara negara itu berjalan secara tertib, efisien dan dan efektif. 

Sekarang ini kita lihat, sudah menghadapi pemilu 2014 ada 2 hal yang sebenarnya tanpa disadari ada anomali, keanehan-keanehan terjadi dibiarkan lalu menimbulkan implikasi-implikasi yang sangat besar dalam penyelenggaraan negara. Pasal 6 UUD 45 pasal amandemen menyebutkan pasangan calon presiden dan wakil presiden dicalonkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum. kalau kita baca pasal 6 itu isinya terang benderang. tidak ada kesempatan untuk multitafsir. kalau didalam tradisi hukum Islam disebut ayatnya itu ayat Qat`i yang bunyinya itu tidak bisa ditafsirkan lain. leg serpa dalam istilah hukum romawi, artinya bunyinya tegas tidak ada arti lain kecuali itu. 

Mari kita lihat, pasangan calon presiden dan wakil presiden di calonkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum. sejak kapan sebuah partai politik itu dinyatakan sebagai peserta pemilihan umum? sejak KPU mengumumkan partai itu sah memenuhi syarat untuk dinyatakan sebagai peserta dalam pemilu. 

Misalnya pemilu 2014.. kemarin diseleksi sejumlah partai, KPU mengumumkan 10 Partai SAH sebagai Peserta Pemilu setelah dilakukan verifikasi faktual. kita melawan dan kita lolos ikut pemilu berdasarkan putusan pengadilan. sekarang status kita apa? status kita adalah Partai Politik peserta pemilihan umum! 
ya tidak?? kalau kita baca pasal 6, pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden dicalonkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum. kalau nanti setelah April 2014, apalagi seluruh anggota DPR sudah dilantik, pada saat itu kita ini peserta pemilihan umum atau bukan?? bukan! Pemilu sudah selesai.. karena itu istilah yang dipakai itu PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU yang mencalonkan Presiden atau Wakil presiden. 

Semestinya kalau kita konsisten dengan konstitusi, sekaranglah saatnya partai politik atau gabungan partai politik mencalonkan pasangan calon presiden dan wakil presiden. kalau kita baca pasal 6 UUD itu hanya ada 2 kemungkinan pemilihan presiden dan pemilihan DPR. pemilihan presiden lebih dulu baru pemilihan DPR atau pemilihan presiden dan pemilihan DPR dilakukan bersamaan? .tapi sistem yang berjalan sekarang ini ada 2 Undang-undang. satu undang-undang Pemilu satu UU Pemilihan umum presiden. satu undang-undang pemilu legislatif, satu UU Pilpres atau UU pemilu Presiden. UU Pilpres maupun UU Pemilu itu saya tegas mengatakan bertentangan dengan pasal 6 UUD 1945!. 

Sekarang ada pihak yang sedang menguji di Mahkamah Konstitusi, belum diputus dan saya tunggu. kalau permohonan mereka di tolak oleh Mahkamah Konstitusi karena argumentasinya kurang kuat, maka kita akan maju ke Mahkamah untuk menguji 2 UU itu. Insya Allah dengan argumentasi yang lebih kuat. Satu pasal itu bisa diuji lagi ke Mahkamah Konstitusi dengan mengkait-kaitkannya dengan pasal lain atau bersamaan dengan UU lain dan batu ujinya juga dengan beberapa pasal-pasal baru dan dengan argumentasi yang sama sekali baru dengan argumentasi sebelumnya. 

mengapa kita berkepentingan dengan semua ini? 
kita ingin sebuah sistem yang benar, dimanapun didunia ini kalau sistem pemerintahan itu presidensial maka yang dilaksanakan pemilihan terlebih dahulu adalah memilih presidennya baru kemudian memilih DPR nya. itu namanya sistem Presidensial. 

kalau sistem parlementer maka yang dilaksanakan lebih dulu adalah memilih anggota parlemen. selesai pemilihan anggota parlemen, siapa yang memperoleh mayoritas di parlemen maka ketuanya akan di ajukan kepada Raja, kepada yang dipertuan agung kalau di Malaysia, atau kepada presiden singapura atau presiden India,  dan presiden singapura atau yang dipertuan agung malaysia akan menetapkan ketua partai pemenang itu sebagai perdana menteri malaysia... baru ada pemilu dimalaysia dua kekuatan bertarung koalisi barisan nasional dan koalisi kesepakatan rakyat yang dimenangkan oleh koalisi barisan nasional. jam 8 malam hari rabu waktu itu diumumkan, shift mayoritas dimenangkan oleh barisan nasional, besok pagi Perdana Menteri mengesahkan Datuk Sri Najib Tun Razak sebagai Perdana Menteri Malaysia. prosesnya cepat sekali. kenapa? karena Parlementer! 

Presidensial Amerika Serikat, Prancis, Mesir, Iran yang menganut sistem presidensial, memilih presiden lebih dulu baru memilih anggota DPR. kita inilah satu-satunya negeri yang aneh dan ajaib! Sistem Presidensial tapi yang dipilih lebih dulu adalah DPR baru kemudian memilih presiden. Filipina satu-satunya negara yang melaksanakan pemilihan presiden dan pemilihan senat dan DPR dilakukan pada waktu yang bersamaan. Filipina lebih gila lagi... pemilihan presiden, Gubernur, walikota, senat, DPR dilakukan pada hari yang sama. begitu berganti, dari presiden sampai walikota semua ganti! pada hari yang sama. di Filipana tidak ada bupati, semuanya mayor, semuanya walikota. nah jadi gubernur dan juga walikota ada 72 Gubernur ada 340-an walikota filipina dipilih pada hari yang sama.

Nah kita kembali begitu, bagaimana ini bisa terjadi? saya ingat betul tahun 1999 sampai dengan tahun 2003.. ada 4 kali proses amandemen konstitusi, PBB terlibat pada waktu itu. Saya akan masuk kedalam panitia Ad Hoc DPR tapi karena saya hanya beberapa minggu jadi anggota DPR terus ditarik kekabinet maka saudara Hamdan Zoelva menggantikan tugas itu dan membahas tentang pasal ini dan kita berdebat sengit! tapi kita kalah suara... ini sebenarnya cuma akal-akalan belaka, apalagi kemudian ada pikiran bahwa bukan sekedar pemilihan DPR, presiden belakangan, tapi syarat untuk mengajukan pasangan calon presiden itu dibatasi dengan jumlah tertentu. untuk presiden 10% tahun 2004, belakangan 2009 menjadi 20%. partai atau gabungan partai yang mempunyai kursi minimum 20% berhak mencalonkan pasangan presiden dan wakil presiden. padahal UUD mengatakan partai politik peserta pemilihan umum dan tidak sedikitpun menyinggung mengenai presentase kursi yang ada di DPR. 

Ini cuma akal-akalan... akal-akalan pada waktu itu beberapa partai tahun 2009.  dan sekarang 3 partai tetap mempunyai pendirian yang sama PDIP, Demokrat dan Partai Golkar tidak mau mengamandemen UU Pemilihan Presiden. terserah aja.. nanti kita lihat mereka akan terjebak dalam kesulitan-kesulitan sendiri kalau jumlah partai itu tinggal 12, maka kesempatan untuk membangun dalam tanda kutip koalisi 20% itu akan menjadi sangat tidak mudah. 

konon kabarnya sekarang ini 6 partai politik itu sudah ambil ancang-ancang untuk dalam tanda kutip membangun koalisi dengan PDIP. 6 Partai! plus PDIP nya sendiri 7.. berarti yang tersisa 5. lima itu ada 3 partai besar diantara yang 5 itu yaitu Gerindra, Golkar dan Demokrat dan diluar itu tinggal ada 2 Partai salah satunya PBB. ini akan tidak mudah, membangun dalam tanda kutip koalisi untuk mencapai 20%...  bisa-bisa orang yang sudah mencalonkan dirinya, sudah jor-joran dicalonkan sebagai calon presiden,  Partainya katakanlah dalam pemilu nanti dapat 14%, untuk mendapatkan 6% lagi gagal! itu bisa kejadian dalam pemilu presiden 2014 akan datang. 

karena itu kalau kita kembali pada prinsip tadi, kalau pemilihan presiden itu belakangan memang implikasi-implikasinya itu menimbulkan keanehan-keanehan. pak SBY terpaksa membentuk koalisi, ada SEKBER koalisi sekarang ini diketuai pak SBY, ketua hariannya pak Ical.... tapi koalisi itu tidak pernah dikenal dalam sistem presidensial. koalisi hanya ada dalam sistem parlementer, ini sistem presidensial pakai koalisi. 

Nah dulu kekhawatirannya partai terlalu banyak... dan kalau terlalu banyak calon presiden membludak. Tapi dengan 12 partai sekarang ini maka paling banyak calon presiden dan wakil presiden hanya 12 pasang. itupun mungkin lebih kecil dari 12. pemilihan walikota makassar saja 10 pasangan. sekarang sedang kampanye pemilihan bupati wakil bupati deli serdang di sumatera utara.. 11 Pasangan! jadi untuk Bupati Deli Serdang saja 11 pasangan calon, yah.. untuk presiden kalau ada 12 pasangan yah wajarlah! kenapa mesti dibates-batesin? toh mau berapa puluh orang pun, pasangan putaran itu paling banyak 2 kali,  tidak mungkin ada 3 kali putaran. tetap aja 2 kali.... mau 10 mau 100 calon, tetap aja paling banyak 2 kali putaran. 

Nah! hal lain kalau dilaksanakan bersamaan... itu tentu akan lebih efisien, tapi yang jauh lebih penting daripada itu, maka format dan formasi kekuatan politik kemungkinan akan mengalami perubahan yang besar. mengapa saya katakan demikian? karena kalau pemilihan itu dilakukan bersamaan atau pemilihan presiden dilaksanakan lebih dulu maka yang akan terjadi adalah rakyat biasanya ada kecendurangan dimana-mana begitu.. kalau sudah terpilih presidennya atau kalau bersamaan dia pilih itu presidennya si A, maka ketika dia memilih anggota DPR kecenderungannya rakyat akan memilih partai yang mencalonkan presiden yang dia pilih itu. akan sangat aneh misalnya presidennya milih megawati misalnya, tapi milih partainya  milih PBB, ini aneh juga... pasti akan ada kecenderungan seperti itu, maka stabilitas pemerintahan dengan sendirinya akan tercipta. dan stabilitas tercipta itu presiden tidak perlu membangun koalisi-koalisi di DPR. 

Presidennya tegar saja menghadapi DPR, karena satu presiden dengan seluruh anggota DPR itu kedudukannya itu 1:1. kalau terlalu banyak kompromi maka akhirnya sistem presidensial dan presiden kita itu dikendalikan oleh politisi-politisi yang tidak punya idealisme tapi bekerja untuk kepentingannya sendiri. sistem kita kemudian menjadi rusak dan berantakan. itulah yang terjadi sekarang. 

Bagaimanan kita mengelola negara, anggaran seperti sekarang menjadi tidak jelas begitu, DPR dan DPRD dikatakan mempunyai hak budget atau hak anggaran, tapi DPR itu ingin masuk lebih detail sampai kepada hal yang kecil-kecil. kalau dulu misalnya saya menjadi menteri kehakiman, saya punya anggaran tahun ini kita disediakan anggaran 100 milyar untuk perbaikan lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan. nanti debat-debat tuh di DPR, ok anda menteri kehakiman kami setujui anggarannya 75 milyar! ok terima aja.. lembaga pemasyarakatan mana yang akan saya betulin? itu Diskresi dari pemerintah... tapi sekarang ini saya harus sebutkan mana aja LP yang mau saya betulin. dan jadi debat nanti! dan ini akan mencerminkan suara dapilnya, konstituennya.... Pak yusril! harus dibetulin LP Makassar! ah saya bilang, ngak, LP makassar ngak apa-apa kok, yang itu yang LP penuh sesak misalnya LP Denpasar!... oh kalau gitu kami ngak kasih anggaran. Nah! kalau sudah begini ceritanya, Diskresi pemerintah hilang, pemerintah harus mengalah dengan parlemen... 

Apa lagi menyangkut daerah yang sekarang sudah diberi otonomi. karena alokasi itu sampai kabupaten yang kecil-kecil juga diatur oleh DPR, maka kebanyakan bupati-bupati kita terpaksa harus ada di jakarta daripada ada didaerahnya. ya tidak? apalagi sedang proses penyusunan anggaran, bupati harus bertemu dengan anggota DPR, harus ini segala macam.  dan disinilah kerusakan sistem itu bermula! 

Jadi... anggota PBB apalagi saudara-saudara akan menjadi calon-calon legislatif di daerah maupun di pusat. nanti mau tidak mau saya ataupun teman-teman yang lain akan menjelaskan kepada saudara sistem penyelenggaraan yang benar seperti apa. kalau seperti yang saya ceritakan tadi, bupati itu dalam sebulan mungkin cuma ada 2 minggu di kampungnya, selebihnya ada dijakarta. harus lobi-lobi dengan DPR dan komisi badan anggaran DPR mempunyai kedudukan yang sangat-sangat penting. itulah yang terjadi.Kasus laode nurhayati dulu yang menjadi masalah besar, kemudian didakwa ke pengadilan tipikor dan sebagainya dan sebagainya 

Jadi sistem bernegara kita harus kita benahi. begitu juga tentang sistem anggaran, kita ini sistem anggaran ini satu tahun  harus dianggap habis.. tidak ada anggaran yang multi years, tidak ada anggaran untuk stok, untuk jaga-jaga, lalu pemerintah kita betul-betul sangat tidak efisien.. uang dihambur-hamburkan untuk hal yang tidak perlu dan kemudian suap menyuap menjadi merajalela karena itu. bayangkan untuk membayari anggota-anggota DPR itu supaya anggarannya lebih banyak diserahkan ke kabupaten itu kabupaten ini, propinsi ke propinsi ini, itu sudah main lebih dulu. kalau kata pak Kaban tadi 7% sampai 10% sudah melayang justru pada saat pembicaraan pendahuluan anggaran. 10% sudah raib terlebih dahulu. ini kepentingan-kepentingan partai, kepentingan-kepentingan anggota DPR. ini harus kita atasi..

saya ingin satu ketika nanti memang partai itu boleh mendirikan badan usaha dan boleh ikut tender dan pemerintah memberikan alokasi kepada partai-partai untuk dia mengerjakan proyek-proyek yang sah, dan dengan cara itu partai itu punya uang. sekarang semua dilarang tapi dia nilepin saja uang sana-sini dengan cara-cara tidak benar. sistem yang salah itulah yang membuat kita ini berantakan seperti sekarang ini. 

Jadi sudah lama kita tahu sama tahu dari zaman dulu selalu ada kebocoran anggaran, jaman pak harto saja sudah terjadi dan pada waktu itu kita sudah marah-marah, sudah demo, sudah mencaci maki, sudah reformasi tapi apa yang terjadi sekarang ini di periode ke dua pemerintahan Presiden SBY, kebocoran itu lebih dasyat dibandingkan dengan era presiden soeharto. keadaan kita menjadi sangat-sangat mengerikan. dan sistem budget itu betul-betul tidak efisien. 

Misalnya tiap-tiap daerah itu ada dinas pekerja umum. jalan di negeri kita ini ada yang namanya jalan negara ada namanya jalan propinsi ada namanya jalan kabupaten. kan gitu kan? nah di jakarta itu, didepan kantor saya itu namanya jalan Gatot Subroto, tengah-tengahnya jalan tol. jalan tol itu adalah jalannya dibawah pengoperasian jasa marga, kalau rusak dia yang betulin, sisi kiri kanan jalan tol itu jalan negara, karena menghubungkan propinsi banten dengan propinsi... dari jaman dulu itu pokoknya itu jalan itu sudah ada sejak zaman Daendels. dari Anyer ke Panarukan, jadi itu jalan negara. jadi kalau jalan itu rusak berlobang-lobang, Gubernur DKI ngak berani betulin jalan itu. begitu dia betulin diperiksa KPK ketangkap... sementara gubernur DKI dimaki orang.. kok jalan di tengah kota jakarta kok kayak begini? rakyat tidak tahu kalau itu jalan negara. jadi kacau sistem kita ini. 

Lalu jalan pantura yang tiap lebaran itu jalan spesialis tukang jagal, ratusan orang pasti mati dijalan pantura itu karena orang mudik pulang kampung. jalan pantura itu jalan negara, jadi kalau satu ruas katakanlah antara kota indramayu dengan cirebon misalnya. itu jalannya lobang-lobang disitu, itu pemerintah cirebon gak akan bisa, bukan dia tidak mau betulin. tapi kalau dibetulin salah, karena itu jalan negara. jadi jalan itu dibiarin saja berlobang-lobang tidak ada yang betulin karena kalau mau dibetulin, itu tidak ada anggaran. pos anggarannya tidak ada. jadi beda jaman dulu, jaman bahela itu saya masih ingat dekat rumah saya dikampung itu ada kantor Dinas Pekerjaan Umum. disitu ada istilah bahasa zaman belanda, stonewals kira-kira kayak mesin giling jalan itu yang masih pake kayu api, pake kayu dibakar ada uapnya begitu, ada ber 
drum-drum aspal, tumpukan pasir..disitu. jadi kalau jalan itu rusak, itu kepala PU langsung eh! kerjakan.. anak buahnya itu langsung diaspal jalan itu, mana lubang-lubang langsung ditutup. jadi kerusakan tidak tambah parah, rakyat tidak ngomel, tidak terjadi kecelakaan lalu lintas dijalan yang begitu parah, dan anggaran menjadi efisien. sekarang itu apa boleh? ngak boleh! anggaran harus tidak boleh ada stok, nanti kalau ada jalan situ panggil rekanan. rekanan harus tender lebih dulu, kacau negara ini! 

Sistem ini harus kita perbaiki sementara kemampuan keuangan kita itu sangatlah sedikit.. yah APBN kita sekarang ini 1800 Trilyun dan alokasinya sudah pasti. siapapun besok jadi presiden, kalau tidak kreatif menciptakan sumber-sumber pendapatan baru, negara ini akan jalan ditempat seperti ini atau malah kecebur kedalam lobang. kenapa saya katakan demikian? 

Pertama,bagaimana kebijakan kita menghadapi masalah subsidi, itu sudah sekitar 20-25% uang APBN itu habis untuk subsidi. Subsidi Migas, Subsidi Listrik, ngak tau subsidi apa lagi lain-lain, itu sudah hampir 25% APBN tersedot kesana. sesudah itu 30% APBN itu akan habis untuk membayar hutang pokok dan cicilan hutang luar negeri. sekarang hutang kita itu sudah meningkat menjadi 2300 trilyun, di zamannya pak SBY. jadi kalau 1 tahun APBN kita itu gak kita belanjain, pegawai negeri ngak usah di gaji, jalan rusak ngak usah dibetulin, orang sakit ngak usah diobatin, satu tahun uang APBN kita itu untuk bayar hutang ngak cukup!.. 

kalau tidak ada kreasi terobosan-terobosan baru, maka negara kita ini bukannya akan tambah maju, bisa kecebur dalam lumpur. kenapa? sudah pasti hutang tidak bisa ditunda! 
saya pengalaman dengan pak Kwik kian gie, pada tahun 2002 saya itu sambil ketawa-ketawa sama pak kwik, kami pada waktu itu membayar hutang terakhir dengan pemerintah rusia pembelian pesawat tempur Mig 23 untuk pembebasan Irian Barat. itu saya masih kecil dikampung itu lihat-lihat pesawat mig terbang-terbang diudara waktu menghadapi konfrontasi dengan malaysia dan menghadapi penyerbuan irian barat. saya masih belum sekolah tahun 63. pada waktu itu saya jadi menteri terakhir membayar hutang pesawat mig kepada rusia. satu.. 

Kedua, pada waktu saya jadi menteri sama pak Kwik, saya terakhir membayar cicilan nasionalisasi perusahaan kereta api belanda dikampungnya pak Kaban,namanya itu Deli Spoorweg Maatschappij, jadi perusahaan kereta api Deli, itu milik belanda tahun 1884 didirikan dinasionalisasi tahun 1959 seharga 30.000.100 Gulden, dicicil..  tahun 2002 pembayaran terakhir cicilan itu. 

Negara itu bukan kayak LSM, LSM bikin LSM hari ini hutang sana hutang sini bubarin LSM, bikin LSM baru.. ini hutang ngak dibayar. negara tidak bisa... mau benci seperti apapun sama pak harto,mau dongkol seperti apapun sama SBY, besok anda jadi presiden anda berkewajiban melunasi hutang-hutang yang dibuat pada masa pak harto . ini negara harus dipahami.. sebagai anggota DPR, nanti akan pusing mikir. 

uang yang sudah sedikit itu, 30% habis untuk anggaran rutin baik gaji pegawai,pensiun, pemeliharaan dan lain-lain, 
30% sudah habis untuk bayar hutang, 
25% subsidi,... 
lalu untuk rakyat membangun tinggal berapa? 15%. 15 itupun digerogotin sama tikus-tikus. 

kalau kata pak ical kita itu harus belajar ilmu tikus, bagaimana bang? saya bilang.. yah tikus itu gini ril..katanya, tikus itu kalau orang lagi tidur itu kakinya bisa dibolongin sama tikus. kok bisa saya bilang? ngak tau yang tidur? pules banget tidur..., bukan..tikus itu digigit sedikit, ditiup-tiup katanya kan, jadi sakit ditiup-tiup gak sakit, udah ngak sakit digigit lagi, udah sakit ditiup-tiup lagi.. lama-lama bolong kaki orang.. itu kata pak ical

Nah jadi itupun sudah digerogotin yang tadi pak Kaban bilang 7% untuk negoisasi, approch, pendekatan, lobi, dan sebagainya dan sebagainya. bupati, gubernur habis waktu dijakarta untuk lobi. lobi dengan anggota DPR, lobi ke bapennas tentang apa proyek-proyek yang disetujui untuk dibayar di daerahnya, bolak-balik bolak-balik ke jakarta, habis uang biaya perjalanan dinas, kampung terlantar karena pak bupatinya ada dijakarta, hampir sama waktunya dengan ada didaerah, makin ngak terurus tuh daerah, kejar disini. 

kalau tidak ada upaya untuk meningkatkan pendapatan negara, bagaimana strategi kita? 
sekarang ini urusan PBB, bukan partai bulan bintang.. Pajak Bumi dan Bangunan.. sekarang ini sudah diserahkan kepada daerah, dan daerah-daerah itu demi untuk memperbesar pendapatan APBDnya diberikan kewenangan untuk menetapkan NJOP. ini dampaknya kepada ekonomi luar biasa! mudah2an pak walikota nanti akan pikirkan dengan seksama supaya tidak menggoncang kota makassar.
Dekat-dekat rumah saya dijakarta sana daerah kawasan Mega kuningan, Menteng dan sebagainya sama sekali tidak masuk akal. tahun kemarin NJOP nya katakanlah 22 juta per meter persegi, tahun 2014 per meter perseginya 48 juta. jadi gimana kita bayar pajak? saya kadang-kadang berfikir apa iya tanah itu harus dipajakin? ini harus belajar hukum adat. hubungan tanah dengan orang itu hubungan abadi, keluarga orang gowa sudah tinggal sebidang tanah sejak zaman kesultanan gowa, terus turun temurun sudah 300 tahun. disitu ngak ada surat menyurat tapi semua orang kampung tahu, mana tanah kamu? ah itu dari pohon kelapa sampai pohon mangga disana, gak ada orang protes. semua orang tahu.. itulah hukum orang dengan tanah. 

sekarang sudah gak jelas status tanah, diserobotin seenaknya, ini juga kacau apalagi setelah hendarman supandji sekarang ini diangkat menjadi kepala BPN, minta maaf saya bukan sentimen sama beliau. bapak-bapak itu sekarang hati-hati loh kalau punya tanah, bisa-bisa lagi tidur, tidur nyenyak besok bangun pagi-pagi ada orang ngetok-ngetok rumah.. Assalamualaikum pak.. waalaikumsalam... bapak siapa? oh saya yang punya tanah ini.. loh inikan tanah saya. gotot kan? dibuka brangkas dikeluarin, nih sertifikatnya tanah saya.. sejak tahun 1962 ini tanah sertifikatnya sama saya. orang itu mengatakan ini pak, sudah dibatalkan oleh pak Hendarman supandji. 

itu terjadi dimana-mana. seenaknya! tidak pernah ada klarifikasi, orang itu tidak pernah dipanggil, jadi kepala BPN berwenang untuk membatalkan sertifikat tanah. Salah satu alasannya terjadi kesalahan administrasi pada waktu mengeluarkan sertifikat itu. sertifikatnya keluar tahun 1962... oh waktu tahun 1961 waktu memproses terjadi kesalahan administrasi. loh! kalau kesalahan administrasi salah situ dong! bukannya salah saya, gimana sih... iyakan? mestinya begitu. padahal Undang-undang mengatakan sertifikat yang sudah dikeluarkan yang sudah dimiliki 5 tahun tidak bisa dibatalkan kecuali atas perintah pengadilan. itu yang benar... ini sertifikat diragukan orang, di gugat ke pengadilan, ayo berkelahilah dipengadilan! hakim mengatakan ini sertifikat palsu, ini sertifikat tidak betul, memerintahkan kepada kepala BPN untuk mencabut sertifikat ini, baru bisa!

Sekarang saya berpekara dipengadilan, tanah seharga 5 Trilyun dibatalkan begitu saja oleh Hendarman Supandji.. saya bilang di pengadilan masih untung tanah, jangan-jangan besok kita pulang ke rumah surat nikah kita sudah dibatalkan sama KUA. wah kacau ini! karena waktu ketika kita menikah dulu tahun 60 terjadi kesalahan administrasi di KUA. gila ngak! baru kita sadar rupanya, kapan nih pak batal? 3 bulan yang lalu.. rupanya sudah berzina kita dengan istri kita selama 3 bulan ini. ngeri itu! 

Negara kalau begini tidak ada kepastian hukum negara itu rusak! rusak negara ini! jadi bapak-bapak itu bolehlah telpon-telpon ke BPN itu, jadi cek sertifikat saya ini udah dicabut apa belum sama pak Hendarman? ini ancaman bagi semua orang loh! kalau tanah itu sudah tidak ada kepastian gimana? sudah begitu ditetapkan pajak-pajak lagi. 

Pernah ngak bapak-bapak dan ibu-ibu baca roman Siti Nurbaya atau nonton filmnya. nah kan ada cerita orang lucu namanya Datuk Maringgih, orangnya rada-rada aneh, ngeyel tapi datuk maringih itu patriotik, beda sama samsul bahri yang jatuh cinta sama siti nurbaya tapi malah menjadi anteknya belanda.kan begitu.... Datuk Maringih tidak! kenapa Datuk Maringgih menghasut orang kampung memberontak?  gara-gara belanda memungut pajak tanah. rapatlah orang-orang situ, datuk maringgih paling marah. datuk maringih bilang, untuk apa bayar Blasting! ah istilahnya itu. Blasting itu pajak tanah, Pajak Bumi dan Bangunan kalau sekarang ini. Datuk Maringgih bilang ini tanah saya! nenek moyang orang Minang kabau apa urusannya sama orang kafir belanda! nah bener Datuk Maringgih itu! yah waras juga Datuk Maringgih, marah dia! suruh berontak! ketika berontak ditindas oleh samsul bahri yang lawannya datuk maringgih...  dan samsul bahri malah menjadi tentara belanda. kan begitu... nah itu persoalannya, jadi datuk maringgih itu biarpun orang ngeyel aneh-aneh begitu, waras juga rupanya datuk Maringgih ini.. suruh berontak dia..

Nah bisa ngak nanti bapak-bapak dan ibu-ibu sebagai legislator suatu ketika Insya Allah PBB ini menang, janganlah lagi rakyat itu dibebani dengan Pajak Bumi dan Bangunan, bacalah sejarah Datuk Maringgih, baca sejarah pemberontakan petani di banten tahun 1888, petani-petani banten itu memberontak melawan belanda karena mereka merasa tanah milik nenek moyang mereka yang turun temurun  tiba-tiba dipajakin sama belanda. kok sekarang pemerintah Republik memajakin tanah dan menetapkan harga tanah semau-maunya. maka sekarang ini ditetapkan sekarang bagian jalan ini harga tanahnya 10 juta per meter, bagian situ 30 juta, yah terkaget-kaget yang punya tanah. kok 30 juta! kalau dijual juga 5 juta ngak laku! tapi benar bilang 30 juta. dengan cara itu ditetapkan 30 juta sepihak, PBB nya harus dibayar. maka orang-orang pensiunan, janda, mungkin 30 tahun yang lalu rumah itu masih kampung, belum masuk kota makassar, lah kota berkembang itu sudah ditengah kota. sudah tua sudah pensiun sudah janda, tanahnya di tetapkan 30 juta per meter, suruh bayar pajak, ngak mungkin!. pasti terjadi proses pemiskinan pada rakyat kita semua, jadi sekarang persoalannya apakah memang satu-satunya cara meningkatkan pajak atau menaikkan cukai untuk menutupi pengeluaran kita. saya tidak sampai hati membebankan kepada rakyat yang sudah menderita seperti ini. harusnya negara itu tegas! antara kebijakan ekonomi, kebijakan keuangan dan sikap politik dari negara itu. penting! 

sekarang ini memang ada gejolak karena Federal reserve dolar kemudian menguat dimana-mana walaupun sudah melemah lagi, kita menghadapi kesulitan devisa, rupiah naik sampai 12 ribu lebih kemarin.. kita udah mulai begini-begini, berapa banyak cadangan devisa ini bisa dilepas oleh BI hanya untuk mengkatrol dollar?. jadi kerjanya BI itu sebagai menjaga stabilitas moneter itu sama kerja bulog zaman dulu. yah pak andi darwis itu dulu pegawai bulog tau.. kalau dipasar itu harga beras naik sampai 10 ribu satu kilo misalnya, padahal harganya cuma 7 ribu biasanya naik sampai 10 ribu, maka bulog melepas cadangannya, beras dilempar ke pasar, dibanjiri pasar supaya harganya turun stabil menjadi 7 ribu... tapi akibatnya kan stok bulog kan jadi berkurang. BI itu simpan uang jutaan dolar disimpan sebagai cadangan devisa, ketika dolar naik begitu cadangannya dilepas.itu uang dibuang aja begitu supaya dolar itu stabil. berapa lama cadangan ditu bisa diatasi oleh BI??. 

Salah satu penyebab krisis kemarin itu, gejolak moneter itu adalah begini, kita itu cukup banyak mengekspor batu bara, walaupun saya ngak gitu suka. tapi ok lah... dan dengan ekspor batu bara itu memang ada devisa masuk walaupun gak banyak yang masuk itu, lainnya itu ditahan di singapura dan lain-lain. tapi apa yang terjadi? awal tahun 2013 ini Amerika Serikat melepas cadangan batubaranya, yang selama ini tidak pernah dijual, sekarang dijual. 

Negara pembeli batubara itu tidak banyak.  cina, Jepang, korea, India, filipina itulah yang beli batubara kita itu. batubara itu beda 1 Dollar aja orang udah pindah, padahal ongkos angkut kapal tangker dari amerika serikat pergi ke daratan cina itu jauh lebih mahal daripada harga batubaranya sendiri, tapi karena dijual begitu cina beli batubara amerika, filipina apalagi, kalau filipina gampang sekali didikte sama amerika, lalu akhirnya batu bara empot-empotan sekarang. banyak batubara tiarap sekarang.. pemerintah kita berbuat apa? disini perlu keberanian pemerintah! kalau saya jadi SBY apalagi sempat ketemu dia di eropa saya akan bilang sama Obama, eh bos! ente jangan coba-coba lepaskan itu cadangan batubara Amerika karena kalau ente lepaskan itu batubara kami mati semua... kalau ente lakukan itu, besok freeport saya usir dari papua! oh kalau saya, saya hantam! bisa begini amerika... 

Tapi kita ngak berbuat apa-apa, yah diam aja... jadi pemimpin tidak memimpin bangsa dan negaranya, tidak punya keberanian menghadapi. jadi pemimpin itu agak gila-gila sedikit ya...minta maaf saya,ketua partai itu juga begitu, pengurus partai itu mesti ada-ada sintingnya sedikit begitu. sering saya olok-olok orang, ditanya orang bagaimana pak yusril sehat? dibilang Alhamdulillah, badan saya sehat tapi otak saya ini agak kurang waras hari ini saya bilang.. memang kadang-kadang ada gila-gilanya juga begitu yah.. kenapa? kalau tidak keberanian tidak bisa! Kita akan dikerjain sama negara lain. 

Sekarang saudara-saudara, tahun 2015 ini, itu perdagangan bebas asean AFTA itu mulai berlaku efektif. haruskah indonesia kemudian dibanjiri oleh barang-barang dari vietnam, kamboja, malaysia, thailand?.. tadi pagi saya pergi kepasar terong. memang hobi saya pergi kepasar..kalau dijakarta saya pergi ke pasar Mayestik pergi ke pasar santa, janganlah barang yang hebat-hebat, karena saya suka masak, saya beli bumbu-bumbu sendiri dipasar. saya tau serai berapa, kunyit berapa, lengkuas berapa, jahe berapa, bawang berapa, cabe saya tahu. apa yang terjadi dipasar? cabe merah dijakarta import! jahe import.., jeruk kayak jeruk nipis yang warnanya kuning begitu, import dari cina, bawang putih 100% import, sudahlah.. bawang merah import dari filipina. padahal bumbu itu kaitannya dengan selera. kalau untuk membikin bumbu saja sudah import apa jadinya bangsa ini? 

Dulu Bung karno menyatakan jangan kita menjadi bangsa tempe, sekarang orang makan tempe itukan hebat! dia makan barang import itu.. 70% kedelai kita import, apalagi yang gak diimport? sampai bumbu aja.,. yang lebih gila lagi garam pun kita import! ngamuk si broer Fadel Muhammad, saya pikir waras juga otak fadel itu. marah dia! bagaimana katanya garam menjadi import? padahal laut ada dimana-mana. ini kalau begini.. inBalance terjadi, ini urusan negara yang nanti kalau bapak-bapak ibu-ibu akan mikirin semua, pecah kepala itu mikirinnya, bagaimana cara mengatasinya?

Nah jadi, saya berpendapat sebenarnya.. yang harus dipikirkan bagaimana kebijakan subsidi kedepan. saya kadang-kadang berfikir subsidi minyak ini sudahlah...., subsidi minyak ini sudahlah.. siapa sih yang menikmati subsidi minyak itu? kan belum tentu orang kecil juga... orang kecil tinggal dipulau-pulau disekitar makassar ini, pakai minyak apa dia disitu. paling- paling pergi pergi ngelaut pake minyak solar untuk nangkap ikan iyalah.. kalau yang digunung-gunung itu ngak ada urusannya sama minyak. naik mobil aja dia ngak pernah, motor aja ngak punya, listrik gak ada, apa kaitannya dia sama minyak? yang beli minyak kita-kita ini, yang punya mobil, mobil.. yang beli bensin beli solar. yang menikmati tidak tepat.

Saya cenderung coba dipikirkan nanti subsidi bukan kepada pupuk, bukan kepada ini tapi subsidi produk-produk pertanian, yang kita pilih misalnya ambil dua komoditi, beras dan kedelai. orang bugis makassar itu banyak makan tempe, tapi kalau orang jawa kalau ngak ada tempe itu ngak makan, sama dengan orang bugis kalau ngak ada ikan berasa ngak ada lauk, kan begitu. 

Jadi begitulah yang terjadi. kalau misalnya beras, selama inikan yang disubsidi pupuk, yang disubsidi bibit, bibitnya itu. tapi kadang-kadang pupuk juga tidak efektif, gak tepat pupuknya dikasih, bukan itu yang diperlukan petani dan sebagainya dan sebagainya. kalau saya biarkan saja rakyat suruh berinisiatif menanam sendiri, gak usah disubsidi pupuknya, gak usah dikasih bibitnya, tapi hasilnya nanti dibeli oleh pemerintah dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasaran. taruhlah harga beras itu sekarang rata-rata harga beras menengah, saya ngak tahu di makassar, dijakarta harga beras yang menengah itu harganya itu 10 ribulah kira-kira yang sedang itu, kalau beras kepala rojolele itu lebih mahal lagi, beras yang gambar ayam itu lebih mahal lagi, itu sampai dua ratus ribu per 10 kilo, ok rata-rata beras 10 ribu.. kalau pemerintah terapkan kebijakan subsidi supaya petani terdorong dan supaya kita swasembada pangan seperti yang dikatakan pak Bupati tadi itu, yah orang suruh bertani aja. berapa beras yang anda hasilkan, dipasar harganya 10 ribu, pemerintah beli 15 ribu.. lebih mahal kan? tapi pemerintah jual kepasar tetap 10 ribu, subsidi yang 5 ribu dari mana? itulah subsidi negara! 

Petani menjadi kuat, orang-orang juga ngapain merantau banyak-banyak ke jakarta atau ngapain orang Enrekang, orang jeneponto atau orang dari toraja ramai-ramai merantau sampe susah-susah jadi tukang becak di makassar. dia buka sawah aja disana.. dibeli mahal oleh pemerintah. makin banyak orang kota pergi ke desa untuk bertani, lalu kemudian petani kita menjadi kuat dan makmur! kalau sebagian besar petani itu makmur, kita memakmurkan sebagian besar bangsa ini! itu harus dipahami.. dengan cara itu tengkulak mati semua! siapa yang mau jadi tengkulak sekarang? suruh beli beras 15 ribu suruh jual 10 ribu, siapa yang mau jadi tengkulak? siapa yang mau jadi tukang ijon?....  tukang ijon gila! beli padi di Ijon 15 ribu, nanti sudah dipetik dijual 10 ribu..kan sinting itu namanya tukang ijon itu! kalau zaman PKI dulu tengkulak tukang ijon itu setan desa, itu nama istilahnya dulu, tukang meras petani.. jadi dengan sendirinya tengkulak-tengkulak, tukang ijon rusak.. 

yah kalau tengkulak sih gak ya..., tengkulak itu bukan orang jahat. tengkulak itukan hanya mengambil dari kampung dibawa ke kota, dijual, jadi dia dapat untung. kalau tengkulak sih bukan orang jahat. tapi kalau tukang ijon, itu jelas jahat kelakuannya..! yah jadi mangga sepohon belum dipetik, masih kecil-kecil dibeli. berapa nih sepohon nih? saya bayar ya 500 ribu.. begitu mangganya mateng, memang dia ada spekulasi kalau dimakan ulat, rugilah 500 ribunya.. lalu begitu dipetik dijual 10 juta dalam satu pohon mangga, kan itu tukang Ijon namanya... 

Kita harus pikirkan arah kedepan negara ini, tapi itu akan menyedot subsidi kesini tapi pengurangan subsidinya dari bahan-bahan subsidi BBM, listrik dan lain-lain. tapi tetap harus dipikirkan sumber-sumber pendapatan baru untuk negara, yang bukan pajak, bukan membebani rakyat dengan pajak-pajak baru tapi memang ada sumber-sumber pendapatan baru. saya belum akan ngomong soal ini, mungkin nanti kalau siapa tahu resmi maju ke pencalonan presiden barangkali baru akan saya buka! bagaimana caranya peta keuangan negara seperti ini saya tidak akan meningkatkan pajak, kalau perlu Pajak Bumi dan Bangunan dihapus saja.. tapi kita harus mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru. 

Saya singkat mengatakan saya tertegun membaca program kerja perdana menteri Mohammad Natsir dalam sidang DPR tahun 1950, dicetak bukunya kecil,ada bukunya itu judul pertambangan adalah sumber kemakmuran rakyat. Pak Natsir sama seperti saya, tapi saya masih beruntung, pak natsir itu ngak pernah ngurus soal tambang, kalau saya orang bangka belitung tahu kalau disuruh nambang timah mungkin saya bukan sombong, barangkali kalau ada insinyur tambang dari ITB itu adu sama saya nambang timah saya bukan sombong saya pasti lebih tahu cara nambang timah daripada insinyur baru tamat dari ITB itu.

Jadi ada hal-hal baru dalam dunia pertambangan, yah nanti suatu saat akan saya buka. kalau saya buka sekarang saya ngak mau juga. tapi intinya pertambangan kita itu, ini betul-betul yang dikatakan oleh Al-Quran itu suatu nikmat yang luar biasa besarnya. saya ingat dulu mewakili presiden membahas rancangan Undang-undang pemerintahan Aceh, pasca Helsinki. itu orang-orang aceh minta pokoknya pendapatan migas aceh seluruhnya untuk orang aceh! katanya.. toh pendapatan migas aceh selama ini  dirampok sama pemerintah pusat, orang aceh tidak kebagian apa-apa. yah salah kalau orang aceh marah-marah begitukan.. 
kalau sudah ketemu saya bilang, pak yusril pemerintah pusat ini gak ada kerja lain kecuali nipu orang aceh tiap hari!...yah itu orang aceh begitu terus, kerjanya katanya pemerintah itu nipu terus kerjanya. siapa yang nipu walahualam bisawab... 

Nah lalu waktu itu saya minta datanya semua toh kita tahu cadangan migas di aceh hanya tinggal 15 tahun. yah 15 tahun sajalah, ngotot akhirnya 20 tahun. kita pikir 20 tahun itu habis minyak, tapi Tsunami ketika kemarin terjadi, itukan kemudian disusul dengan gempa-gempa diberbagai tempat dan aktifnya kembali gunung-gunung api. gunung api aktif semua.. dan saya heran, saya pun jadi tercengang karena ketika kita bor timah di kampung kita yang sudah zaman belanda timahnya dibilang udah ngak ada, ketika di bor lagi timahnya ada lagi! loh darimana datang ini timah? orang kampung bilang selama ini disembunyiin sama jin! sekarang pada muncul lagi jinnya sudah diusir.. nah ok lah orang kampung bilang begitu.. tapi saya punya pikiran ya, sesudah Tsunami itu entah ada apa dibawah bumi walahualam bisawab, Allah yang Maha Tahu itu kemudian cadangan-cadangan minyak muncul kembali.. begitupun mineral yang selama ini ngak ada, ada lagi! bukan karena kita gunakan, mungkin dulu kita gunakan bor 35 meter, sekarang kita pakai bor 70.. ngak! bor nya 35 juga.. timahnya kok ketemu, kemarin kok ngak ada? belanda bilang timahnya juga sudah habis. kok ada lagi? kita pun heran dan saya lebih heran lagi kita ambil 1 ton apalah misalnya tanah dari sorowako sana misalnya, kita prosesing dipisahkan mineralnya sampai atomnya pecah sampai  kecil-kecil, sampai menemukan logam-logam mulia, ya ada emas ada titanium ada palanium ada rodium misalnya dipisahkan.. ketika ditimbang beratnya jadi 2,4 kali daripada materialnya!.. aneh? apa ini mistik atau apa ini? ditimbang bongkahan batu dan tanah satu ton persis gak kurang gak lebih di proses mineralnya dipisahkan ditaruh segelas ini, ini titanium, ini paladium, ini emas, ini rodium atau ini neodinium dipisahkan begitu jika ditimbang, beratnya 2,4 ton! Loh! dari mana ini datangnya? ini pikiran saya sendiri ya... ini kaitannya dengan grafitasi bumi..ketika mineral itu masih menyatu dalam bentuk roh material, itu daya tariknya jadi berbeda. ketika emasnya dikeluarkan, Endi dikeluarkan, misalnya ada SM, PB atau ada timah hitam ada Galena, PB, stanum berikut dikeluarin itu daya tarik bumi lebih besar lalu timbang lebih berat daripada ini... 

Nah tapi ini sebenarnya kekuatan ilmu, teknologi dan alam yang diberikan kepada kita. kalau besok ini semua kita kembangkan nanti, karena teknologi itu tidak ada yang tidak terkait dengan mineral. tidak ada orang hidup tanpa energi, mana ada tanpa energi? beterai..., mana ada orang hidup tanpa baterai sekarang?. sepeda motor ada akinya pake baterai, handphone pakai baterai, anak-anak kecil main mobil-mobilan pake baterai. mana ada manusia hidup tanpa beterai sekarang? sekarang penguasaan terhadap energi sebenarnya kita memiliki kekayaan yang luar biasa, bukan minyak lagi, bukan batubara, tetapi sumber-sumber energi baru yang disebut bukan nuklir tapi menggunakan mineral-mineral yang disebut Ralekspetrol yang ada dinegara kita, pada akhirnya kalau itu kita eksploitasi kita bisa mendikte negara lain, kita bisa membangun satu kekuatan baru didunia. saya pikir mungkin itu merupakan satu cara kedepan untuk mengatasi persoalan-persoalan, sebab APBN ini harus diperbesar.. kalau pola APBN tetap seperti sekarang ini, negara akan seperti itulah keadaannya.

Saya berharap bapak-bapak dan ibu-ibu dilapangan berjuang, nanti akan ada penjelasan-penjelasan bagaimana memenangkan, strategi memenangkan pemilu, tapi mungkin sesudah itu nanti apabila khususnya sudah terpilih, kita harus banyak-banyak diskusi bagaimana sistem bernegara kita yang benar. kalau tidak korupsi akan terjadi dimana-mana, yah kalau korupsi sih kita tangkapi saja orangnya.. tapi orang yang tidak korupsi pun bisa-bisa dipidana korupsi karena salah prosedur, karena sistimnya yang tidak benar. alangkah banyak orang dihukum..bupati bahkan seorang gubernur dihukum, putusannya tegas mengatakan tidak terdapat kerugian negara, tapi kenapa dihukum? karena sekarang ini di deli serdang sedang diadili karena 
dia menggunakan anggaran multi years..efektif! Jalan bagus, mula-mula hanya 10 kilo sekarang jadi 80 kilo misalnya tapi karena multi years itu, dia disalahkan dan kemudian diadili, sudah di putus oleh PN Medan bersalah!.. tapi didalam putusannya mengatakan tidak ada kerugian negara, hanya dia menggunakan anggaran multi years yang dalam sistem keuangan kita sekarang anggaran itu harus habis pertahun. 

Sudahlah kalau orang yang korupsi beneran dihukum ngak apa-apalah memang harus dihukum, tapi yang tidak korupsi pun bisa di hukum karena korupsi juga. harus dipikirkan.. jadi saya sungguh kagum bapak dan ibu-ibu susah payah menjadi caleg, susah payah harus kampanye, begitu jadi pejabat entah bupati, walikota atau menjadi anggota DPRD itu sebenarnya mata KPK sama mata jaksa itu sudah terus dipantau terus setiap hari. apalagi sekarang ini Undang-undang tindak pidana korupsi dikaitkan dengan tindak pidana pencucian uang. waduh! apalagi pencucian uang ada pembuktian terbalik. 

Bapak ibu punya rumah bagus, besok jadi pejabat.. lalu ditanya sama jaksa, ini rumah ibu dapat darimana?..Oh saya beli.. coba buktikan darimana uangnya? gaji ibu berapa 1 bulan, gaji bapak berapa? kok bisa punya rumah seperti ini? coba buktikan bahwa rumah ini bukan hasil kejahatan? matilah kita semua! betul-betul mati!.... bukan berarti kita orang jahat.., saya terus terang kelemahan saya, saya ngak punya catatan keuangan. itu kelemahan saya,.... dulu waktu saya jadi pejabat saya sewa akuntan suruh periksa semua.. yah kita inikan orang hidup begini. besok saya kerja dapat uang, begitu keluar ketemu orang..pak anak saya sakit, udah keluar lagi duitnya segitu aja.. di UI itu saya jadi dosen ngajar disitu, saya ngak tau 
gaji saya itu berapa.. yah karena saya bukan pegawai negeri lagi.. tapi ada honornya ada, guru besar ada honornya. saya ngajar.. berapa gaji saya, saya ngak tahu.. karena gaji saya diabisin aja dibagi sama anak-anak disitu yang tukang sapu, yah ambil ajalah! jadi kita tidak punya catatan keuangan.. memang begitulah kita begitu.. tiba-tiba misalnya ditanya, loh pak yusril anda punya rumah, anda punya mobil coba buktikan bahwa rumah anda sama mobil anda bukan hasil maling.. kan pusing kita membuktikan itu! kita bisa balik nanya emang ada orang kehilangan rumah kehilangan mobil lapor sama polisi? nah coba anda buktikan.. nah kalau orang tidak ada kehilangan mobil kehilangan rumah yah kenapa anda tanya bahwa ini darimana saya dapat rumah ini? kalau saya, jadi saya balik bertanya begitu? iyakan? ada memang orang lapor bahwa kehilangan rumah ini? gak ada toh? apa ada yang melapor kehilangan mobil ini? gak ada... jadi kok kenapa anda suruh saya harus buktikan darimana saya dapat ini? sementara anda saja jadi jaksa ngak ada yang melapor pernah kehilangan mobil sama anda kok? wah jadi kacau negara ini kalau begini...

Jadi jangan suka kita ini senang-senang, oh.. pembuktian terbalik.. itu bisa kacau juga negara ini kalau pembuktian terbalik?  sama seperti waode nurhayati.. jadi anggota DPR 4 tahun, dituduh menerima suap 4,5 Milyar tapi mencuci uang 50 milyar! loh saya berdebat sama jaksa! kalau dia itu hanya korupsi 4,5 milyar yah 4,5 milyar itu yang dia cuci dong! 50 milyar itu cuci dari mana? nah anda buktikan dulu berapa kejahatannya, itulah yang dia cuci! ini kejahatan 4 tahun yang lalu itu uang sudah ada, itupun bukan aset, itu cash flow terus menerus, begitu keluar masuk keluar masuk itu sejak 10 tahun yang lalu ketika dia juga pedagang sebelum jadi anggota DPR. 

Nah itulah bahayanya!.... sekarang ini setiap orang didakwa ke pengadilan korupsi salah atau ngak salah itu dihukum, sudah sama seperti orang di tuduh PKI. PKI atau bukan pokoknya kalau sudah di cap PKI! habislah semua... yah.. jangankan bisa kerja di pegawai negeri, mau jadi besan saja susah!... kita ini PKI misalnya anak kita pacaran sama anak bupati, apa mungkin kawin? bupati kok besannya orang PKI? wah habislah kita.., ngeri hidup di negara ini.. 

Jadi saya pikir beban-beban berat Insya Allah harus kita selesaikan dan selamat bapak-bapak ibu-ibu bertarunglah mudah-

mudahan hasilnya baik,  yang belum jadi pejabat saat jadi pejabat mudah-mudahan tetaplah kita idealis dan konsisten dengan pikiran kita.. itulah pak kaban bilang, Alhamdulillah sampai hari ini PBB ini aman-aman aja, tidak ada pemimpin PBB ini yang berurusan dengan KPK, berurusan sama jaksa, Alhamdulillah.... kita ngak berteori-teori banyak-banyak tapi memang kita Insya Allah Clean sebagai sebuah partai dan karena itu tetaplah kita konsisten dengan sikap-sikap seperti itu. 


Terima Kasih banyak wabillahi taufik wal hidayah, wassalamualaikum wr.wb

( Versi Videonya silahkan buka di http://bit.ly/1aXQKkE )
                                                
Load disqus comments

0 comments