Saturday, December 14, 2013

Yusril : "Kita Harus Memberikan Pendidikan Politik Kepada Rakyat"

Wartawan :
Ini kan tadi Pak Yusril bilang kalau akan melakukan Uji coba Ke MK , Kalau Misalnya di tolak sama MK artinya PBB mau tidak mau harus koalisi, jadi koalisi itu kan penentuannya sama Pileg, kalau misalnya nanti Elektabilitas PBB kurang tinggi dan tidak bisa memajukan capres, skenario dari PBB dan skenario dari pak yusril itu nanti bagaimana pak? 

Prof. Yusril:
Kami bawa ke MK justru tidak ada konflik , kalau permohonan kami dikabulkan oleh MK, berarti setiap partai politik itu sudah harus mencalonkan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden sebelum pelaksanaan Pemilu. Bisa satu partai, bisa gabungan beberapa partai. kalau masing-masing partai itu mencalonkan satu pasang, berarti ada 12 pasang. kemarin Pemilihan Bupati Deli Serdang itu 11 Pasang, pemilihan walikota makassar 10 pasang. kalau pemilihan Bupati dan Walikota ada 10 -12 pasang, apa salahnya sih pemilihan Presiden ada 12 Pasang? sebenarnya lebih fair! berapa pasangpun yang maju ke pencalonan presiden, tokh maksimum pemilihan presiden itu hanya 2 Putaran, tidak akan ada putaran ke tiga , dan kalau pemilihan Presiden dilaksanakan bersamaan dengan Pemilihan DPR, DPD, dan DPRD maka Pemilu lebih hemat, kemungkinan lebih tinggi partisipasi rakyat untuk memilih, lebih cepat prosesnya, dan akan terjadi pergeseran Peta kekuatan politik yang cukup signifikan, yang untuk mendobrak kemandekan politik selama ini, karena kalau seperti itu Pemilunya, maka siapa yang dicalonkan menjadi Presiden dan dipilih oleh rakyat , maka rakyat cenderung akan memilih partai untuk DPR dan DPRD, Partai yang mencalonkan presiden itu dan Peta politik akan berubah secara radikal. 

Dan salah satu keterlibatan kenapa saya jadi terlibat dalam politik dan tertarik untuk maju untuk calon Presiden sebenarnya ingin mengubah struktur ketatanegaraan kita ini supaya jadi lebih baik, membangun sistem pemerintahan yang lebih baik, Sistem Bernegara yang lebih rasional dan dengan cara itu kita membangun seluruh aspek dari kehidupan bangsa dan negara kita ini, jadi kalau kita bicara pemberantasan korupsi yah selama sistem tidak kita ubah dan kita perbaiki maka selama itu juga korupsi itu akan tetap merajalela seperti sekarang! berapa banyak orang kita tangkapi berapa banyak orang kita penjarakan tapi toh ibaratnya begitu banyak terjadi pencurian dan perampokan sebabnya apa? karena kemiskinan kalau hanya kita tangkapin pencuri dan perampok itu kemiskinannya tidak pernah kita berantas maka selama itu jugalah pencurian dan perampokan itu akan terjadi. 

Jadi korupsi pun selama sistem penyelenggaraan negara tidak kita ubah dan kita perbaiki maka selama itu pula korupsi itu akan tetap tumbuh subur dan tetap berkembang seperti sekarang ini. jadi sistemlah yang harus kita ubah, kita perbaiki. kita inikan kontradiksi kan? di satu pihak kita anti korupsi tapi kita menciptakan sistem yang membuka peluang lebar-lebar terjadinya korupsi, dan saya yakin bahwa untuk mengubah sistem, membangun struktur bernegara yang baik itu hanya orang yang paham tentang bagaimana menata kehidupan negara ini. kalau ngak yah gak akan bisa juga, jadi kita selama ini hanya akan melakukan tambal sulam.. 

Jadi kita mulai mendobrak sistem ini dengan hari ini kita mengumumkan akan mendeklarasikan pencalonan Presiden dan nanti kita bawa permasalahan ini secara sah dan konstitusional biar MK memutuskan, dengan cari itu akan terjadi perubahan ketatanegaraan yang cukup, cukup radikal melalui sebuah proses yang damai! itu satu point. 

Yang kedua juga pertanyaannya kalau ini jalan tidak ada kaitannya PBB mau jadi Partai kecil partai besar ngak masalah, yang penting setiap partai mencalonkan pasangan untuk pencalonan Presiden. biar rakyat yang memilihnya. tidak akan ada koalisi dan akan muncul calon-calon baru, tidak hanya calon yang itu-itu aja. yang seperti yang dikenal dalam media wacana yang terjadi akhir-akhir ini, lalu bagaimana dengan koalisi dan sebagainya? saya ingin menyatakan bahwa itulah kekacauan berfikir kita.. kalau dalam sistem Presidensial tidak ada koalisi, koalisi itu hanya ada dalam sistem parlementer, tapi kita ini sistem Presidensial ada koalisi?? kalau Presidensial dimanapun didunia ini, kalau sistem pemerintahan Presidensial yang dipilih lebih dulu itu presiden, baru besok di Pilih DPR nya atau dilakukan bersamaan. tidak mungkin ada sistem presidensial DPR nya di pilih dulu, baru Pilih Presiden! itu kebalik-kebalik berfikirnya, karena berfikir kebalik-balik maka bangsa ini ngak maju-maju dari dulu gitu-gitu aja persoalannya


Wartawan :
Sistem membuka peluang korupsi, contohnya apa bang?


Prof. Yusril
Begini, Kita semua mengatakan kita ini anti korupsi mau berantas Korupsi, salah satu contoh kita laksanakan Pilkada-pilkada langsung seperti sekarang ini. bukankah Pilkada-Pilkada itu membuka peluang lebar-lebar untuk terjadinya Korupsi? jadikan kita kontradiksi! itu contohnya 


Wartawan :
Pak Kalaupun memang nanti bisa dicalonkan dari setiap Partai itu 12 Capres, seberapa besar sih pak keyakinan bapak untuk masyarakat memilih bapak sebagai capres? trus strategi apa dari PBB sendiri untuk meraup suara untuk masyarakat? sekarangkan banyak capres hasil survey itu yah begitulah bagaimana pak?


Prof. Yusril
Kita terjun ke politik sekaligus juga memberikan pendidikan politik kepada bangsa. kita harus membangun kesadaran bernegara seperti apa sih pemimpin yang kita perlukan? untuk bisa memecahkan persoalan-persoalan besar yang dihadapi oleh bangsa dan negara kita ini? tentu kita harus mengatakan kepada rakyat, apa sih masalah fundamental yang dihadapi oleh bangsa ini? masalahnya hukum, Masalah ekonomi, masalahnya ketertiban keamanan atau apa masalahnya? dan dari situlah kita memilih pemimpin. 

Sudah saatnya kita mengajari rakyat bahwa negara ini bukan Simsalabim! masih ada kesan dalam masyarakat kita ini kalau si A jadi presiden nanti akan beres semuanya! gak! sudah pengalaman kita.. berapa kita milih presiden seperti itu ngak beres-beres juga ya. yang kita perlukan sekarang adalah yang paham apa akar masalah yang dihadapi oleh bangsa ini atau bagaimana memecahkan ini? itu jauh lebih penting! bahwa sekarang ini ada survey-survey, ada macam-macam kegiatan kami tidak akan terpengaruh dengan hal itu. saya ingat Pesan DR Habibie kepada saya, Apabila orang menganggap saudara Underdog saudara Under estimate maka saudara sebenarnya sudah memenangkan separuh pertarungan! kita akan lihat nanti! 

Tadi Pak Pri sudah mengatakan hal yang benar siapa yang mengatakan hasil survey yang mengatakan bahwa pemenang itu adalah Pak Foke, tapi kenyataannya tidak! Jawa Timur terakhir, katakan yang akan menang itu yang calon PDIP itu.. Khofifah No.2 yang ke tiga Pak Karwo. kenyataannya Pak Karwo yang menang, jadi saya tidak terlalu percaya dengan hasil-hasil survey dan kami memang terbatas pendanaan jadi tidak mampu membayar lembaga-lembaga survey.  Jadi biarkanlah lembaga-lembaga survey itu seperti itu dan bagi saya sebenarnya tidak terlalu penting lagi pencitraan. udah capek rakyat dengan Pencitraan ini! blusakan sana-blusukan sini, senyum sana-senyum sini, apakah persoalan fundamental bangsa ini bisa selesai dengan blusukan-blusukan? gak akan selesai! coba aja nanti kalau sudah jadi pemimpin jadi presiden dia akan menghadapi masalah yang sangat-sangat kritikal dia akan menghadapi tekanan-tekanan dari negara-negara lain, Amerika, Australia, singapura, semua.. pada saat itu pemimpin di uji, adakah dia hanya dengan senyum-senyum bisa bisa selesaikan masalah ini? atau dia akan mengatakan lebih baik saya mati berdiri daripada membungkuk kepada Amerika Serikat! ini bangsa saya! harus saya bela! 

Persoalannya yang saya pikir serius yang dihadapi oleh bangsa kita ini. nah jadi saya sebagai Alternatif Maju! sebagai calon Presiden.. tapi kalau sekiranya rakyat memang oh.. ya udah orang seperti Yusril jangan dipilih, dia orang terlalu keras! dia tahu bagaimana mengatasi masalah, lebih baik kita cari tipe begini.. silahkan saja. tapi setelah itu saya mengatakan kalau terjadi apa-apa pada bangsa ini tolong jangan tanya saya lagi ya, jangan minta tolong sama saya, silahkan saja selesaikan.. 

Jadi seperti yang dikatakan Pak Pri tadi memang dari Zaman Pak Harto ketika Krisis dipanggil saya! coba anda selesaikan masalah ini, yah coba bayangkan pada masa 98 kalau tidak mereka ikuti apa yang saya sarankan, mungkin bangsa ini sudah perang saudara, bunuh-bunuhan satu dengan yang lain, jadi kalau sudah begitu saya besok saya katakan okey saya lepas tangan, saya santai saja jadi orang, silahkan urus saja negara ini saya ngak mau ikut urusin lagi. 

Jadi saya juga sebagai politisi juga ingin menyampaikan pertanggung jawaban saya kepada bangsa ini. ini yang harus saya kerjakan , tapi kalau misalnya rakyat ternyata masih juga ingin memilih pemimpin yang percaya kalau seperti ini, keturunan itu keturunan ini jadi Presiden Simsalabim bisa selesaikan masalah ini silahkan aja, artinya bangsa kita tidak pernah berubah berfikir masih seperti dulu juga.. kan sudah pengalaman kita!.. kan tadi sudah bicara tahun 99, poros tengah. saya sudah memberikan kesempatan kepada banyak tokoh untuk maju ke pencalonan Presiden, termasuk kepada Gus Dur. anda mungkin tidak bisa membayangkan Gus Dur bisa jadi Presiden kalau saya tidak mundur sebagai calon Presiden tahun 1999! saya sudah memberikan kesempatan kepada banyak tokoh, karena memang saya tidak ambisius untuk sesuatu jabatan apapun termasuk jabatan presiden ini . tahun 99 itu tinggal 1 langkah saya untuk menang pertarungan pemilihan Presiden, toh saya mundur! berkali-kali juga ditawari jabatan Ketua MK, suruh jadi Menteri lagi itu saya tidak mau! jadi saya anggap ini adalah suatu pertaruhan jauh daripada sikap ambisius. 

Tapi kalau sekali ini saya ikut, oleh juga ingin suatu pertanggung jawaban kepada bangsa ini, kalau tidak, selesai tugas saya! yah silahkanlah di urus negara ini, besok-besok saya juga ngak mau ikut-ikutan lagi.. memang itulah yang dikehendaki oleh rakyat. jadi saya maju ke pencalonan itu saya siap menang saya siap kalah juga! kalau menang saya tahu apa yang harus saya kerjakan, kalau saya kalah yah saya tahu bagaimana harus bersikap, sekarang banyak orang ingin jadi Presiden tapi pertanyaannya, setelah dia Terpilih jadi Presiden apa yang dapat dia lakukan sebagai seorang Presiden? itu masalah Mendasar!.. 

Saya sudah pengalaman ada seorang terpilih jadi Presiden, dia masuk ke Istana dia tanya kepada saya, pak yusril apa yang harus saya lakukan pertama kali oleh seorang Presiden? jadi masalahnya serius loh! saya ngak ingin lama-lama juga ya.. umur saya sudah 57 tahun sekarang, jadi saya juga ngak ingin menjadi calon-calon lagi nanti. ini kesempatan terakhir bagi saya untuk maju, yah kalau saya menang saya siap melaksanakan tugas,  kalau saya kalah saya juga tahu bagaimana sikap orang yang kalah, jadi saya selesai! 

Load disqus comments

0 comments